Kamis, 04 Februari 2010

Membangun suatu Bangsa

Membangun Ummat / Bangsa

Perumpamaan sebuah negri
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلاً قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ النحل (16) : 112
Artinya :” ALLAH memberikan perumpaan suatu negri yang Aman politiknya = (آمِنَةً),
Tenang Sosialnya = ) (مُطْمَئِنَّةً
Ma`mur ekonominya = ( يَأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا ),
Baik hubungan diplomasinya = ) (مِنْ كُلِّ مَكَانٍ
Namun karena mereka kufur akan nikmat ALLAH ( Kolusi, korupsi dan nepotisme ), maka ALLAH pakaikan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa apa yang sering mereka Rekayasa “. An Nahl (16) : 112

Jadi kita ingin kembali keawal keadaan kita sebagaimana digambarkaan oleh Al Qur an surah An Nahl (16) : 112

Cita Cita Reformasi :
1. Aman Politiknya.
2. Tenang Sosialnya.
3. Makmur Ekonominya.
4. Baik Hubungan Diplomasinya.

Untuk itu diperlukan adanya perubahan disegala bidang.
Maka ini adalah tanggung jawab dari para pakar masing masing.

Penyelesaian oleh pakar
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلاَّ رِجَالاً نُوْحِيْ إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوْا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لاَ النحل (16) : 43 + الأنبيآء (21) : 7 تَعْلَمُوْنَ
Artinya:” Tidaklah Kami mengutus sebelum kamu melainkan seorang laki laki yang Kami wahyukan kepada mereka, Maka tanyakanlah kepada ahlinya sekiranya kalian tiada mengetahui”. An Nahl (16): 43. + Al Anbiya (21) : 7

Artinya:” Kami tiada mengutus Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada Mengetahui”. Al Anbiya (21) : 7.

Kalau bukan pakarnya yang melaksanakan, maka tunggulah kata ALLAH akan kehancurannya. Berarti bahwa yang melaksakan Perencanaan itu dahulu tentang Perekonomian dan Perpolitikan kita belumlah tergolong pakar, Memang, Kalau kita mentackle sesuatu tanpa menggunakan Hukum ALLAH, enggak perlu kita membawa bawa Nama ALLAH.

Serahkan kepada ahlinya
إِذَا وُسِدَ الأَمْرُ إِلَىَ غَيْرِ اَهْلِهِ فَا نْتَظِرِالسَّا عَةَ (الحديث)
Artinya:” Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya tunggulah akan kedatangan kehancurannya”. Al Hadits.

Dan kita harus tahu bahwa kejatuhan suatu bangsa didalam sejarah kehidupan manusia ialah dikarenakan ulah atau peran orang orang fasiq yang tidak bertanggung jawab, dan mereka itu terdiri dari tiga golongan yaitu :

Orang orang yang Berperan
1.اَلْمُتْرَ فُوْنَ
( Al mutro puun )

1 .Orang orang kaya yang hidup mewah / Para konglomerat yang tidak bertanggung jawab.

Artinya: Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu supaya mentaati ALLAH, tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan ketentuan kami, Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur hancurnya. Qs Al israa (17) :16
Artinya:” Dan Aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan, Karena Sesungguhnya Hawa nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali Hawa nafsu yang diberi rahmat oleh ALLAH Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku ALLAH Maha Pengampun lagi Maha penyanyang”. Qs Yusuf (12) : 53.


(a)

G S Kepribadian yang merusak = Negative.
Pasti salahnya
نَفْسُ اْلاَمَّارَةِ
12 : 53 ( “ Nafsul ammaa roh ” )


Q H 4P



(b)
نَفْسُ اللَّوَّامَةِ

( “ Nafsul lawwaa mah” )

Kepribadian yang tercela, bisa positive dan bisa juga negative, bisa benar dan juga bisa salah.



4 P ptB#§q¯=9$#§ّے¨Z9$$خ/ I مNإ،ّ%é&wur


75 : 2




Q H G S


Artinya:” Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri”. Qs Al Qiyamah (75) : 2

Maksudnya: bila ia berbuat kebaikan ia juga menyesal Kenapa ia tidak berbuat lebih banyak, apalagi kalau ia berbuat kejahatan. Jadi orang seperti ini plin plan dan tidak punya pendirian dan hidupnya tidak bisa mendapatkan ketenangan, dia selalu gelisah dan juga selalu serba salah, meskipun dia berbuat kebaikan dan beramal, tetapi kebaikan dan amalnya bukan karena ALLAH dan tidak berdasarkan Iman.

Artinya:” Dan orang-orang yang kafir, amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya ketetapan ALLAH disisinya, lalu ALLAH memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan ALLAH adalah sangat cepat perhitungan-Nya”. Qs An Nuur (24) : 39.

Orang-orang kafir, Karena amal-amal mereka tidak didasarkan atas iman, dan motivasi mereka bukan karena mencari ridho ALLAH SWT, tidaklah mendapatkan balasan dari Tuhan ALLAH SWT di Akhirat, walaupun di dunia mereka mengira akan mendapatkan balasan atas amalan mereka itu.

Artinya: “Adapun orang yang melampaui batas, Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, Maka Sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran ALLAH Tuhannya dan menahan diri dari keinginan Hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya” . Qs An Nazi`at (79) : 37 – 41.

(c)
Kepribadian yang baik dan tenang . ( positive )
نَفْسُ الْمُطْمَئِنَّةِ
( “Nafsul Muth mainnah” )
QH


89 : 27- 30

4 P G S

Artinya: “Wahai jiwa yang tenang Kembalilah kepada ALLAH Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam syurga-Ku”. Qs Al Fajr (89) : 27 – 30.

2. اَلْمَلاَءُ اَيْ اَلْمَلِكُ
( Al malaa u atau Al malik )
2 .Para pejabat yang memegang posisi, namun tidak bertanggung jawab

Artinya: “Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun kepada Fir'aun: "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri Mesir ini, dan meninggalkan kamu serta Tuhan-Tuhanmu ?".
Fir'aun menjawab: "Akan kami bunuh anak-anak lelaki mereka dan kami biarkan hidup anak perempuan-perempuan mereka; dan Sesungguhnya kami berkuasa penuh di atas mereka ".Qs Al A`raaf (7) : 127.

Boot Lickers
Para Penjilat
وَقَيَّضْنَا لَهُمْ قُرَنَاءَ فَزَيَّنُوْا لَهُمْ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَحَقَّ عَلَيْهِمْ الْقَوْلُ فِيْ أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ إِنَّهُمْ كَانُوْا خَاسِرِيْنَ
فصلت (41) : 25
Artinya:”Dan Kami menggiring mereka dengan Qurona` yakni teman teman yang dekat dan kelihatan baik, tetapi menyesatkan. Maka teman teman itu membagus baguskan atau memuji muji bagi pemimpin pemimpin itu apa apa yang akan dilakukannya dan apa apa yang telah dikerjakannya. Dan sudahlah tetap bagi mereka suatu keputusan ALLAH yang terjadi pada ummat ummat terdahulu dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka itu berada didalam kerugian.” Fushilat (41) : 25.
Para penjilat meniadakan social control

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُوْنَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنْ الْمُنْكَرِ
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ(104)وَلاَ تَكُونُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ(105) .
آل عمران (3) : 104 - 105
Artinya:” Dan hendaklah ada diantara kalian orang orang yang mengajak kepada kebaikan (Kebaikan yang dilihat dari sudut logika dan etika) dan menyuruh mereka melaksanakan yang ma'ruf (Kebaikan dilihat dari sudut syari’ah), Serta melarang mereka dari perbuatan yang munkar ( yang diingkari oleh syari’ah akan kebaikannya). Dan mereka itulah yang akan mendapatkan kesuksesan. Dan janganlah kalian seperti mereka yang berpecah belah dan berselisih sesudah datang kepada mereka penjelasan ( Terjadi perpecahan dan perselisihan setelah berlaku Hukum ALLAH atas mereka) Dan bagi mereka adalah siksa yang pedih (kita sudah melihatnya didunia ini dan belum lagi siksa diakhirat)”. Ali Imran (3) : 104 – 105.

Menguasai & Cerdas
وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُوْنِيْ بِهِ أَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِيْ فَلَمَّا كَلَّمَهُ قَالَ إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِيْنٌ أَمِيْنٌ (54)قَالَ اجْعَلْنِيْ عَلَى خَزَائِنِ الْأَرْضِ إِنِّيْ حَفِيْظٌ عَلِيْمٌ(55) .
Artinya : “ Dan berkata Raja : “ Bawalah Yusuf kepadaku, sebab aku akan menjadikan Dia sebagai orang yang paling dekat kepadaku. Maka manakala Raja telah berbicara pada Yusuf. Berkatalah Raja :
Sesungguhnya engkau sejak hari ini disisiku ; aku beri engkau kepercayaan.
“ Menjawab Yusuf : Jadikanlah aku bendahara kerajaan, karena sesungguhnya aku,
حَفِيْظٌ = menguasai [ punya Skill ] dan
عَليْمٌ= karena sesungguhnya aku tahu dan mengerti betul tentang pembendaharaan Negara. Yusuf (12) : 55

Rasulullah Pernah Mengatakan:
ِ السَّاعَةَ . الحديث إِذَا وُسِدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ اَهْلِهِ فَانْتَظِر
Artinya: “ Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya tunggulah kehancurannya.” Al Hadits.

3. اَلرُّحْبَا نُ اَيْ اَلْعُلَمَاءُ
( Ar ruh baanu atau Al `ulamaa u )

3. Para `Ulama / Pendeta / Rahib, dan para cerdik pandai tetapi tidak bertanggung jawab

Artinya:” Mereka menjadikan orang-orang alimnya `Ulama dan Rahib-Rahib, Pendeta dan para cendekiawan mereka sebagai Tuhan selain ALLAH dan juga mereka mempertuhankan Al Masih putera Maryam, padahal mereka Hanya disuruh menyembah Tuhan ALLAH yang Esa, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia ALLAH, Maha Suci ALLAH dari apa yang mereka persekutukan”. Qs At Taubah (9) : 31

Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib, pendeta serta para cerdik cendekia mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram, mereka mengikuti tanpa dalil yang benar, mereka taqlid buta.

Mereka tidak memberikan fatwa yang benar

Artinya:” Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang Telah mereka kerjakan itu”. Qs Al Maidah (5) : 63.

Jangan taqlid

Artinya:” Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati pemikiran dan perasaan, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. Al Isro (17) : 36.

Artinya:” Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang Telah diturunkan ALLAH," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak pula mendapat petunjuk?". Al Baqoroh (2) : 170.

Berkat, Rahmat dan Kasih Sayang ALLAH.

Artinya:” Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan Hukum Taurat dan Injil dan Al Qur an yang diturunkan kepada mereka dari ALLAH Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka, karena ALLAH akan melimpahkan RahmatNya dari langit dengan menurunkan hujan dan menimbulkan Rahmat Nya dari bumi dengan menumbuhkan tumbuh tumbuhan yang buahnya melimpah ruah, dan hasil tambang, emas perak batubara, serta minyak dan gas bumi, namun diantara mereka ada golongan yang pertengahan, orang yang berlaku jujur dan lurus serta tidak menyimpang dari kebenaran, dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka”. Qs Al Maidah (5) : 66.

Sun Tzu Wu, seorang ahli strategi China yang hidup 500 th sm mengatakan:

Orang yang berani, mudah dibunuh

Orang yang penakut, mudah ditangkap

Orang yang pemarah, mudah dihinakan

Orang yang pemurah, gampang diakalin

Orang yang ingin bersih, mudah dibuat malu,

kecuali Orang yang ikhlas dan di Ikhlas kan oleh ALLAH.

Mengatasi semuanya itu harus dengan
Rasa Ikhlas
Qs Al Hijr (15) : 39 – 40

Artinya:” Iblis berkata: "Wahai ALLAH Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka memandang baik perbuatan ma'siat di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba Engkau yang Mukhlas di antara mereka".

Yang dimaksud dengan Mukhlas ialah, orang-orang yang Ikhlas mencari Ridho ALLAH, kemudian Telah diberi Taufiq dan Hidayah serta diikhlaskan oleh ALLAH, karena telah mentaati segala petunjuk dan perintah ALLAH SWT dan menjauhi semua laranganNya.

Ibnu Taimiah ketika berhadapan dengan penguasa yang zholim dan berkata:”

Kalau aku dibunuh, aku akan bertemu dengan ALLAH Robbul `Aalamiin,
Kalau aku dipenjarakan, ibadahku akan tambah khusyu disana,
Dan kalau aku dibuang, aku akan mendapatkan banyak kawan baru”.
Kholid bin Walid ra yang pada saat itu menjadi Panglima tertinggi angkatan perang Muslim yang sedang berhadapan dengan angkatan perang Romawi dan Persia, dan ketika itu Abu Bakar Sidik ra yang menjadi Kholifah / Amirul Mu`minin meninggal dunia, kemudian Umar bin Khottob ra menggantikan Abu Bakar Sidik ra sebagai Amirul Mu`minin.

Kemudian Umar bin Khottob ra mengirim surat kegaris depan agar jabatan Panglima Perang Muslim yang dijabat oleh Kholid bin Walid ra diserahkan kepada Abu Ubaidah bin Jarroh ra, dan Kholid pun menyerahkannya, kemudian adiknya berkata kepada Kholid :

” Untuk apa kamu masih ikut berjuang, sedangkan kamu sudah tidak jadi panglima, bahkan kamu sekarang hanya jadi prajurit biasa”.

Maka Kholid ra menjawab :” Aku berjuang bukan karena Abu Bakar, dan juga bukan karena Umar bin Khottob, tetapi aku berjuang karena ALLAH SWT yang jiwaku ada digenggamanNYA”.

Motivasi yang lurus

Artinya:” Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku pengorbananku, hidupku dan matiku hanyalah untuk ALLAH karena ALLAH dan bagi ALLAH, karena semua adalah Milik ALLAH Tuhan semesta alam termasuk jiwa dan ragaku.” Al An `am (6) : 162.

Artinya: Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud melakukan perbuatan itu dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud melakukan pula dengan wanita itu, Andaikata Dia tidak melihat tanda dari ALLAH Tuhannya. Demikianlah, agar kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih Ikhlas dan di Ikhlaskan ALLAH. Qs Yusuf (12) : 24
Ayat Ini tidaklah menunjukkan bahwa Nabi Yusuf a.s. punya keinginan yang buruk terhadap wanita itu, yang bernama Zulaikha istri fotifar bendaharawan Mesir, akan tetapi godaan itu demikian besarnya sehingga Andaikata dia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada ALLAH SWT, dan melihat ayat ALLAH SWT, tentu dia telah jatuh ke dalam kemaksiatan, namun karena Nabi Yusuf as adalah hamba yang taqwa dan ikhlas, maka ia di Mukhliskan oleh ALLAH SWT.

وَءَاخِرُ دَعْوَى نَا اَنِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Senang Hati
H F Effendi