Sabtu, 23 Januari 2010

Kepribadian Islami

اَلشِّخْصِيَةُ اْلإِسْلآمِيَةُ
Kepribadian Islami

Pembinaan Diri
وَلاَ تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ(42)وَأَقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ(43)أَتَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُوْنَ الْكِتَابَ أَفَلاَ تَعْقِلُوْنَ(44)وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِيْنَ(45)َالَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ أَنَّهُمْ مُلاَقُوْا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ(46).
البقرة (2):42-46 َ
Artinya: “ Dan jangan-lah kalian menutup-nutupi yang Haq dengan yang bathil dan kalian menyembunyi-kan yang Haq padahal kalian mengetahui. Dan tegakkan Sholat serta tunaikan Zakat serta ruku’lah kalian bersama sama orang orang yang ruku’. Apakah kalian menyuruh orang lain berbuat kebajikan padahal kalian melupakan diri kalian sendiri, sedangkan kalian membaca Al Qur an, apakah kalian tidak mengguna-kan akal kalian ? Dan minta tolonglah dengan mengguna-kan Shabar dan Sholat . Dan memang berat Sabar dan Sholat itu kecuali bagi orang orang yang Khusyu’ Mereka yaqin bahwa mereka akan kembali kepada ALLAH Tuhan mereka dan sesungguh-nya mereka kepada-Nya akan dikembalikan.” Al Baqarah (2) : 42 – 46.

Maka didalam fase Pembinaan Pribadi Muslim ialah Pendidikan Shabar dan sholat, Yang menjadi persoalan ialah apakah makna shabar itu dan bagaimana sholat itu.

Shabar dan Sholat:
Shabar dan Sholat alat untuk mengatasi
setiap problema.
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِيْنَ. البقرة (2):45
Artinya:”Jadikanlah Shabar dan sholat alat untuk mengatasi problema hidup kalian. Memang berat sabar dan sholat itu kecuali bagi orang yang khusyu'." Al Baqoroh [2[ : 45.

ALLAH senang akan orang yang Shabar.
يَااَيُّهَاالَّذِ يْنَ آمَنُوْا اِسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلآةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ.
البقرة (2) : 153
Artinya:" Wahai orang-orang yang beriman jadikan-lah Shabar dan Sholat alat untuk mengatasi problema hidup kalian. Sesungguh-nya ALLAH sangat menyenangi orang-orang yang shabar." Al Baqoroh [2] : 153.

Ma'na Shabar :
Acapkali makna shabar disalah artikan dengan pengertian yang passive semata. Ditimpuk kakinya: “Untung tidak kena mata!” Ditimpuk kena matanya :” Untung tidak buta !” Ditimpuk buta matanya. “Untung satu yang buta. Ditimpuk dua duanya buta, : “Untung tidak mati!” Ini bukan-lah shabar yang dimaksud-kan oleh Islam. Shabar menurut Islam terdapat pada surah Ali Imran (3) : 146.

4 Unsur Shabar.
وَكَآيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّوْنَ كَثِيْرٌ فَمَا وَهَنُوْا لِمَا اَصَابَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوْا وَمَااسْتَكَانُوْا وَ اللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِيْنَ. آل عمران (3) : 146
Artinya :" Berapa banyak dari para Nabi bersama para shahabat-nya berjuang didalam jalan ALLAH. Maka mereka tiada merasa lemah dalam berjuang [ daya tahan mereka kuat]. dan tidak-lah mereka mudah lesu [daya juang mereka tangguh] dan tidak pula mereka menyerah [tidak passive) tetapi active, creative serta dinamis. Dan ALLAH sangat senang kepada orang yang shabar.” Ali Imran (3) : 146

Jadi shabar itu mengandung 4 unsur:
1. Daya tahan kuat.
2. Daya juang tangguh.
3. Active .
4. Creative dan dinamis

Jadi shabar menurut Islam lebih dekat kepada pengertian Steadfast. Shabar ialah: tekun, tabah, serta ulet, active, creative dan dinamis.
Dari ayat ini kita lihat sesuai dengan yang menyatakan bahwa :

A. Untuk Sukses kita harus bekerja.
B. Bekerja dengan Shabar.
C. Shabar dengan pengertian memenuhi 4 persyaratan diatas.

Kini timbul pertanyaan :
a. Mengapa kita mesti mempunyai daya tahan yang kuat ?
Sebabnya ialah karena dalam kehidupan ini kita pasti mendapat-kan ujian. Mengapa? Karena hidup adalah tempat ujian. Kita lihat pada surah Al ‘Ankabut (29) : 1 – 3.

Adat dunia adalah ujian.
الم(1)أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوْا أَنْ يَقُوْلُوْا آمَنَّا وَهُمْ لاَ يُفْتَنُوْنَ(2)وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِيْنَ(3)
العنكبوت (29) : 1 - 3
Artinya:” Alif Lam Mim. Apakah manusia menyangka bahwa Kami akan membiar-kan mereka begitu saja setelah mereka mengatakan :”Kami telah beriman ! “ tanpa Kami menguji mereka ?” Tidak. Dan benar benar akan Kami uji mereka sebagaimana orang orang dahulu Kami uji, agar Kami dapat membukti-kan siapa diantara mereka yang benar dan siapa pula yang berdusta.” Al Ankabut (29) : 1 – 3

Ujian didalam kehidupan ini.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرْ الصَّابِرِيْنَ(155) . البقرة (2) : 155
Artinya: “ Dan pasti kalian semua akan Kami uji dengan sesuatu berupa ketakutan, kelaparan dan kekurangan. Di-bidang harta, diri dan buah buahan. Dan beritakan-lah berita gembira bagi mereka yang shabar.” Al Baqarah (2) : 155

Dalam kehidupan kita akan kita lihat bahwa ketakutan, kelaparan dan kekurangan itu merupakan problema diri, problema masyarakat dan problema negara.

Siapakah yang mampu mengatasi problema yang tiga itu? ALLAH SWT mengemuka-kan : “ Beritakan-lah berita gembira bagi mereka yang shabar.” Siapakah yang dimaksud-kan “orang yang shabar” itu ? Dijelaskan pada ayat berikutnya ialah:
Tidak merasa Memiliki.

َالَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ(156)
البقرة (2) : 156
Artinya: “ Yaitu mereka yang apabila menerima mushibah, mampu untuk mengatakan : “ Kami milik ALLAH dan kepada ALLAH kami kembali.”

Apakah maksudnya semua pengakuan itu ? Kita semua mengetahui bahwa setiap diri kita ini mempunyai “ love object.” atau Objek Cinta Ada yang love object-nya kekayaan, ada pula yang love object-nya anak atau isteri. Ada juga yang love object-nya kedudukan, popularitas atau profesi. Pendek-nya macam macam kita punya love object. Dan semua penderitaan yang kita alami dikarena-kan : “ Kita merasa kehilangan object cinta kita itu.” Jadi ada perasaan : “ Lost of love object .” Karena itu Islam menyuruh kita untuk mengatakan :

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
Yang artinya :”Kami milik ALLAH dan kepada ALLAH kami dikembalikan .”

ini artinya bahwa kita disuruh oleh ALLAH SWT : Jangan-lah kalian mengakui bahwa object cinta itu milik kalian, sebab semua adalah milik ALLAH SWT bahkan diri kalian adalah milik ALLAH dan akan kembali kehadhirat ALLAH SWT ! “ ALLAH SWT mengata-kan didalam surah Al Baqarah (2) : 284

Semua adalah Milik ALLAH.
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .
البقرة (2):284
Artinya:” Kepunyaan ALLAH apa yang dilangit dan dibumi. Dan sekiranya engkau nyatakan apa yang didalam hatimu atau engkau sebunyikan, ALLAH akan membuat perhitungan atasnya. Maka diampuni-lah siapa yang dikehendaki-Nya (siapa yang pantas) dan disiksanya siapa yang dikehendaki-nya. (siapa yang pantas). Dan ALLAH atas segala sesuatu Maha Kuasa. (Artinya tidak ada yang tidak mungkin oleh ALLAH).”

Maka didalam Islam tidak ada unsur Sense of belonging. Ada-nya sense of belonging menyebab-kan kita merasa memiliki. Kalau orang sudah merasaa memiliki, maka satu waktu pasti kehilangan, karena tidak ada yang kekal dimuka bumi ini. Kita baca surah AL Qoshosh (28) : 88 yang berbunyi :

Semua Binasa kecuali ALLAH.
وَلاَ تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلاَّ وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ(88) . القصص (28) : 88
Artinya : “ Dan janganlah kamu menyeru Tuhan lain selain ALLAH ! Tiada Tuhan selain Dia. Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah ALLAH. Kepunyaan Dia peraturan itu dan kepadaNya kalian akan dikembalikan.” Al Qoshosh (28):88

Begitu jatuh dari kedudukannya Ferdinand Marcos jatuh sakit. Mengapa ? Karena dalam hatinya ada penolakan . “ This is my belonging !” Tak jauh bedanya dengan Syah Iran.

Mereka yang begitu memasuki masa MPP sebagai pegawai negeri, langsung lesu dan biasanya kesehatan-nya menurun. Bukan sekedar tua, tetapi konsepsi dalam benaknya sudah terganggu. This is my belonging. Maka MPP di-terjemahkan-nya sebagai Mati Pelan Pelan.

Jadi kalau bukan mempunyai Sense of belonging, tentu perasaan apa yang harus kita rasakan ? Semua yang ada dimuka bumi ini hanya-lah titipan ALLAH SWT. Jadi jangan merasa memiliki. Yang ada hanyalah Perasaan diamanati, atau Sense of Entrusting, atau Sense to be Entrusted.” Kita hanya diizinkan untuk hak guna pakai saja, Didalam rasa seperti itu, maka mereka pengemban-pengemban amanat merasa ber-tanggung jawab kepada Pemberi Amanat, yaitu ALLAH SWT. Jadi sekaligus ada Sense of Responsibility. atau Rasa Bertanggung Jawab. Sebaliknya kalau Sense of Belonging, merasa memiliki akibatnya bertindak semau-nya, karena berprinsip : This is my belonging. Maka lebih gila lagi karena merasa memiliki semuanya digondol pulang kerumah.

Kalau mempunyai Sense of Entrusting, atau Sense to be entrusted maka apabila amanat tadi kembali kepada pemiliknya atau kepada orang lain, maka dia pasti rela. Inilah yang dikemuka-kan oleh ALLAH SWT didalam surah Al Hadid (57) : 23 yang berbunyi :

Sikap Muslim menghadapi Dunia.
لِكَيْلاَ تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلاَ تَفْرَحُوْا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍ(23). الحديد (57) : 23
Artinya:” Agar kalian tidak merasa sedih atas apa yang lepas dari tangan kalian dan tidak terlalu gembira atas apa yang datang. Dan ALLAH tiada menyukai orang orang yang berkhayal kalau mereka gagal dan tidak juga menyenangi orang yang berbangga kalau mereka berhasil.” Al Hadid (57) : 23.

Mengapa bisa bersikap seperti itu ? Karena tidak merasa memiliki. Maka apapun yang terjadi dihadapi-nya dengan biasa biasa saja. : “He takes anything for granted.”

Jadi ini berarti bahwa : Life is a place of temptation.” atau Hidup adalah tempat ujian = اَلدُّنْيَا دَارُ اْلاِمْتِحَانْ = Ujian yang berupa Ketakutan, kelaparan dan kekurangan

Namun perlu kita Ketahui bahwa didalam ajaran Islam ada apa yang disebut : Blessing in disguise atau berkah ALLAH yang disembunyi-kan didalam kesusahan. Seperti ceritera Jabang Tutuko (Gatot Koco semasa bayi) yang dimasuk-kan kedalam Kawah Candra Dimuko. Digodok disepuh untuk mempunyai urat kawat balung wesi. Dan ada pula yang disebut : Cursing in disguise. Ini dapat kita lihat pada surah Al Baqarah (2) : 216 yang berbunyi :

Blessing and Cursing in Disguise.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسى أَنْ تَكْرَهُوْا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوْا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ. البقرة (2)
Artinya :” Telah ditetapkan bagi kalian untuk berperang, padahal berperang itu sesuatu yang kalian membenci-nya. Namun mungkin apa yang tidak kalian senangi itu sebenar-nya baik untuk kalian. Dan boleh jadi pula yang kalian cintai atau senangi itu adalah buruk untuk kalian. Dan ALLAH Maha Tahu, sedangkan kalian tiada mengetahui-nya.” Al Baqarah (2) : 216.

Cursing in disguise.
فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوْا بِمَا أُوتُوْا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُوْنَ(44) . الأنعام (6) : 44
Artinya:” Maka ketika orang orang lupa kepada ALLAH, justru Kami buka pintu keberhasilan untuk mereka. Namun tatkala mereka begitu merasa senang atas apa yang mereka peroleh, Kami datangkan kepada mereka kekejutan, sehingga mereka mencangkung berputus asa.”Al An’aam (6):44

Kita kembali kepada persyaratan shabar yang kedua :
b. Mengapa kita mesti mempunyai daya juang yang tangguh ?
Karena “Hidup adalah tempat perjuangan.” Surah At Taubah (9) : 33, surah Ash Shaf (61) : 9 sama sama berbunyi :

Memperjuangkan Dienul Islam.
هُوَ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ . التوبة (9) : 33
Artinya :” Dia-lah ALLAH yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa Al Huda (Al Qur an) dan Dienul Islam
(Sistim Hidup Islam) agar sistim hidup Islam berada diatas seluruh sistim sistim hidup lain-nya. Sekali-pun orang Musyrik tidak senang.”At Taubah (9) : 33 dan Ash Shaf (61) : 9

Kalau begitu kita ingin agar sistim Islam ini berada diatas sistim sistim yang lain, sekalipun orang lain tidak senang. Apa kata orang nanti-nya !? Mau menang sendiri? Tentu kita akan ditinggal-kan orang lain. Maka ALLAH SWT menjawab didalam surah Al Fath (48) : 28 yang berbunyi :

Bergantunglah kepada ALLAH .
هُوَ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا(28) . الفتح (48) : 28
Artinya : “Dia-lah ALLAH yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa Al Qur an dan Dienul Haq ( Dienul Islam) agar Dienul Islam tadi berada diatas seluruh pola hidup pola hidup lain-nya. Dan cukup-lah bagi kita ALLAH itu sebagai saksi.” Al Fath (48) : 28.

Jadi kita harus menegak-kan Diemul Islam ini sendirian, yaitu hanya orang beriman semata tidak memerlu-kan bantuan lain-nya. Mengapa? Karena didalam surah Al Anfal (8) : 62 yang berbunyi :

Pertolongan ALLAH dan orang Beriman.
وَإِنْ يُرِيْدُوْا أَنْ يَخْدَعُوْكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ هُوَ الَّذِيْ أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِيْنَ
الأنفال (8) : 62
Artinya: “ Dan sekira-nya mereka berbuat culas kepada-mu, maka cukup-lah bagi-mu ALLAH. Dia-lah ALLAH yang akan menolong kamu dengan pertolongan-Nya dan pertolongan orang beriman.”

Ini berarti bahwa ummat Islam tidak boleh mengandal-kan bantuan lain, selain bantuan ALLAH SWT dan bantuan sesama orang beriman.

Untuk menjadi-kan sistim hidup Islam berada diatas sistim sistim hidup lain-nya itu memerlu-kan perjuangan. Maka Hidup itu adalah tempat berjuang = Life is a battlefield =
اَلدُّنْيَا سَاحَةُ الْقِتَالْ. Karena itu kita dalam perjuangan itu memerlu-kan daya juang yang tangguh. Apa lagi kita baca pada surah Al Baqarah (2) : 120 yang berbunyi :

Usaha mempengaruhi Orang Beriman.
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيْرٍ
(120). البقرة (2) : 120
Artinya: “ Dan tidak akan rela kepada-mu orang orang Yahudi dan tidak juga orang Nashara, sehingga engkau mengikuti agama mereka. Katakan-lah:” Sesungguh-nya petunjuk yang terbaik adalah petunjuk ALLAH (bukan petunjuk akal). Kala engkau mengikuti Hawa nafsu mereka sesudah datang kepada-mu pengertian (Islam) maka tidak-lah ALLAH itu akan melindungi-mu dan menolong kamu.” Al Baqarah (2) : 120.

C. Mengapa kita harus active ?
Kita harus active karena hidup adalah “ Tempat Perlombaan.” = اَلدُّنْيَا دَارُ اْلمُنَافَسَةْ اَيْ اَلْمُسَابَقَةْ .Kita baca pada surah Al Baqarah (2) : 148

Hidup adalah Berkompetisi.
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيْعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ(148). البقرة (2) : 148
Artinya:” Dan tiap tiap sesuatu, (apa itu golongan, lembaga, atau organisasi atau apa saja ) , mereka itu mempunyai sasaran yang ditujunya. Maka berlumba-lah kalian dibidang kebaikan ( bukan dibidang kejelekan; artinya kita berlumba memakai norma norma yang baik sesuai dengan ajaran Islam ý). Dimana saja kalian berada nanti ALLAH akan mengumpul-kan kalian semua-nya. Sesungguh-nya ALLAH atas segala sesuatu Maha Kuasa.” Al Baqarah (2) : 148

Jadi : Life is a Competition.”= اَلدُّنْيَا دَارُ اْلمُنَافَسَةْ اَيْ اَلْمُسَابَقَةْ Dalam berkompetisi kita harus active. Kalau tidak aktip kita akan terkalah-kan. Bahkan pada surah Al Insyirah (94) : 7 - 8. berbunyi :

Ora et Labora.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ(7)وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ(8). الإنشراة (94) : 7 - 8
Artinya:” Maka apabila ada waktu senggang, apabila selesai satu pekerjaan, laksanakan-lah pekerjaan lain. jangan malas, Dan kepada ALLAH engkau menggantung-kan harapan. bukan kepada lainnya”. Al Insyiroh (94) : 7 – 8

d. Mengapa kita harus Creative ?
Didalam ber-kompetisi, apa itu usaha dagang, atau lembaga lainnya, kalau kita tidak creative kita akan tersingkir. Creative didalam Islam ialah Syukur dengan anggota badan.

Syukur itu ada 3 : اَلشُّكْرُ بِاللِّسَانِ atau syukur dengan lidah. Ucapan lidah mengakui peranan ALLAH pada keberhasilan-nya. Kita lihat Ucapan Nabi Sulaiman as pada surah An Naml (27) : 40.

Sulaiman as yang penuh Rasa Syukur
قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيْكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْ لِيَبْلُوَنِيْ أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ ِ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْم ٌ.ا لنمل (27) : 40
Artinya :” Berkata seseorang yang ahli dibidang ilmu dari Al Kitab : Aku akan mendatangkan-nya ( singgasana Ratu Balqis) sebelum engkau berkedip. Maka ketika Nabi Sulaiman melihat singgasana itu terletak dihadapan-nya, Dia berkata :” Ini adalah karunia ALLAH Tuhanku. Dia (ALLAH) menguji aku apakah aku bersyukur atau kufur. Dan barang siapa yang bersyukur, maka syukur itu untuk keuntungan dirinya. Dan barang siapa yang kufur sesungguh-nya ALLAH Tuhan-ku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” An Naml (27) : 30.

Orang yang kufur adalah seperti Qarun tersebut pada surah Al Qoshosh (28) : 78.

Qarun yang kufur.
قَالَ إِنَّمَا أُوْتِيْتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِندِيْ أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ القُرُوْنِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلاَ يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوْبِهِمُ الْمُجْرِمُوْنَ.
Artinya:” Qarun berkata:” Aku mendapat-kan kekayaan-ku ini adalah karena ilmuku ( dia menafikan peranan ALLAH didalam keberhasilan-nya). Apakah dia tidak mengetahui bahwa ALLAH pernah membinasa-kan banyak ummat dari kurun sebelum dia, orang-orang yang sangat kuat dan lebih banyak pula harta yang dikumpulkan-nya. Dan tidaklah orang berdosa itu ditanya lagi tentang dosa dosanya. ( karena sangat jelasnya)”. Al Qoshosh (28) : 78

Ada pula Syukur dengan hati atau الشُّكْرُ بِالْجَنَانِ . Kadang kadang ada orang yang antara lidahnya dengan hatinya berbeda. Barang kali dia bersyukur dengan lidahnya, tetapi hatinya tidak. Orang ini adalah Munafiq. Kita baca pada surah Ali Imran (3):167

Lain yang dilidah, lain yang dihati.
وَلِيَعْلَمَ الَّذِيْنَ نَافَقُوْا وَقِيْلَ لَهُمْ تَعَالَوْا قَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللَّهِ أَوِ ادْفَعُوْا قَالُوْا لَوْ نَعْلَمُ قِتَالاً لاَ تَّبَعْنَاكُمْ هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنْهُمْ لِلْإِيْمَانِ يَقُوْلُوْنَ بِأَفْوَاهِهِمْ مَا لَيْسَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُوْنَ . آل عمران (3) : 167
Artinya:” Dan agar ALLAH membukti-kan siapa orang orang yang munafiq, yang ketika dikatakan kepada mereka: “ Berjuang-lah dijalan ALLAH atau bertahan-lah = أَوِ ادْفَعُوْا (fight or defence). Mereka yang munafiq berkata :” Kalau saja kami mengetahui akan menghadapi pertempuran, tentulah kami akan mengikuti kalian. Mereka lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan, Mereka berkata dengan mulut mereka apa apa yang tidak terdapat pada hati mereka. ALLAH Maha mengetahui apa apa yang mereka sembunyi-kan.” Ali Imran (3) :167

Yang terakhir ialah Syukur dengan anggota badan atau اَلشُّكْرُ بِالأَرْكَانِ. Bersyukur dengan anggota badan ialah memanfaat-kan apa saja yang ALLAH SWT karunia-kan sesuai dengan fungsi-nya untuk mencari ke-Ridhoan ALLAH SWT. Kita baca misal-nya pada surah An Nahl (16) : 14 .

Memanfaatkan Lautan dan isinya.
وَهُوَ الَّذِيْ سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوْا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ(14) .
النحل (16) : 14
Artinya:” Dan Dia-lah ALLAH yang memudah-kan lautan agar kalian dapat memakan daging yang segar dari padanya; dan mengeluar-kan dari padanya perhiasan yang kalian pakai. Dan kalian melihat perahu berjalan diatasnya dan untuk mencari karunia ALLAH dan agar kalian bersyukur.” An Nahl (16) : 14

Syukur pada ayat diatas ialah memanfaat-kan lautan dan isinya sesuai dengan fungsinya untuk mencari Ridho ALLAH SWT.”

Kita lihat lagi pada surah An Nahl (16) : 78
Memanfaatkan panca indera dan akal.
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُوْنِ أُمَّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ(78) . النحل (16) : 78
Artinya :” Dan ALLAH mengeluar-kan kalian dari perut perut ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui apa apa. Dan Dia menjadi-kan berfungsi pendengaran, penglihatan, pemikiran dan perasaan kalian agar kalian bersyukur.” An Nahl (16) : 78.
Berdasarkan ayat diatas maka berarti bahwa kita harus mengguna-kan pendengaran, penglihatan, pemikiran dan perasaan sesuai dengan fungsi-nya untuk mencari Ridho ALLAH.” Pada surah Al Qoshosh (28) : 73 kita baca :

Memanfaatkan waktu.
وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ. القصص(28) : 73
Artinya :” Dari salah satu kasih sayang-Nya, ALLAH menjadi-kan bagi kalian malam dan siang. Agar kalian dapat bertenang tenang padanya (pada malam hari) dan agar kalian dapat mencari karunia ALLAH (pada siang hari), dan agar kalian bersyukur.” Al Qoshosh (28) : 73.

Jadi bersyukur dalam ayat diatas ialah memanfaat-kan waktu malam dan siang sesuai dengan fungsi-nya untuk mencari Ridho ALLAH SWT. Pada surah Ar Rum (30) : 46.

Manfaatkan angin atau udara.
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيْقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ(46). الروم (30) : 46
Artinya: “ Dan dari sebagian ayat-ayat-Nya. bahwa ALLAH menurunkan angin sebagai berita baik agar dikenakan kepada mereka sebagian dari kasih sayang-nya. Dan diperjalankan-nya kapal dengan urusannya. Untuk mencari karunia ALLAH dan agar kalian bersyukur.” Ar Rum (30) : 46.

Jadi bersyukur ialah memanfaat-kan angin atau udara sesuai dengan fungsinya untuk mencari Ridho ALLAH SWT. Pada surah Ibrahim (14) : 7 berbunyi :

Syukur = Tambah Nikmat.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
إبراهيم (14) : 7
Artinya: “ Dan ketika ALLAH Tuhan kalian memberi tahu kepada kalian: Jika sekiranya kalian bersyukur, benar benar akan Aku tambah nikmat-Ku kepada kalian. Dan jika kalian kufur, sesungguhnya siksa-Ku benar benar sangat pedih.”

Manfaatkan kesempatan.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ(7)وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ(8). الإنشراح (94) : 7 - 8
Artinya:” Maka Apabila selesai satu persoalan dan lowong waktumu, maka bekerja keraslah engkau. Dan kepada ALLAH Tuhan-mu saja kamu berharap.” Al Insyirah (94) :7–8.

Jadi kesimpulan dari ayat ayat tersebut diatas, maka Syukur dengan anggota badan ialah kreatip. Artinya memanfaat-kan apa saja yang dikaruniai ALLAH SWT semaksimal mungkin sesuai dengan fungsi-nya untuk mencari Ridho ALLAH. Hanya orang yang kreatip-lah yang akan mendapat-kan inovasi-inovasi baru. Dan itu akan menimbul-kan kenikmatan. Vide surah Ibrahim (14) : 7 diatas.

Makna Sholat :
Adapun Sholat yang harus pertama-tama kita ketahui ialah apa tujuan dari sholat tadi. Mari kita lihat surah Thoha [20] : 14 yang berbunyi:
Sholat untuk mengingat ALLAH
إِنَّنِيْ اَنَا اللَّهَ لآإِلَهَ إِلاَّ اَنَا فَاعْبُدْ نِيْ وَاَقِمِ الصَّلآةَ لِذِ كْرِيْ. طه (20) : 14
Artinya:" Sesungguh-nya Aku-lah ALLAH, tiada Tuhan selain Aku. Maka beribadah-lah kepada-Ku. Tegakkan-lah sholat untuk mengingat Aku." Thoha (20) : 14.

Mari kita bertanya kepada ALLAH SWT. Kalau sholat untuk mengingat Engkau Ya ALLAH; maka mengingat Engkau untuk apa ?" Dijawab oleh ALLAH SWT dalam surah Ar Ro'du [13] : 28 yang berbunyi :

Mengingat ALLAH untuk Tenang.
اَلَّذِيْنَ آمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِ كْرِ اللَّهِ اَلآ بِذِ كْرِاللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ
الرعد (13) : 28
Artinya:" Mereka yang beriman itu tenang hati mereka karena mengingat ALLAH. Hanya dengan mengingat ALLAH hati menjadi tenang." Ar Ro’du (13) : 28

Kita boleh meneruskan bertanya : "Mengapa saya sudah sholat, hati ini tak juga tenang?" Ini mungkin disebab-kan karena sholat kita tidak sesuai dengan cara Rasul ALLAH saw sholat, sebagaimana Rasul saw berucap :

Sholat Rasul.
صَلُّوْا كَمَارَاَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّى .رواه البخاري
Artinya:" Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat
aku sholat!" HR.Bukhori.

Sudahkah kita Sholat sebagaimana Rasul ALLAH Sholat?
Untuk itu kita memerlu-kan memeriksa Hadits-Hadits yang shohih. Kalau kita sudah sholat sebagaimana Rasululloh saw Sholat, masih juga kita tidak mendapatkan ketenangan atau kebahagiaan. Mengapa? Kiranya kita belum mengamalkan Hadits Rasul yang berbunyi :

Sholat = Dialog
إِذَا كَانَ اَحَدُ كُمْ فِى الصَّلآةِ فَإِنَّهُ يُنَاجِيْ رَبَّهُ
Artinya:" Jika seseorang dalam keadaan sholat sesungguh-nya dia sedang berdialog dengan ALLAH Tuhan-nya." HR.Bukhari dan Muslim.
Sudah-kah sholat kita, kita jadikan dialog dengan ALLAH ?
Kalau kita sudah menjadi-kan sholat kita dialog dengan ALLAH SWT, akan tetapi belum juga mendapat ketenangan atau kebahagiaan., apakah konon sebabnya ? Sebabnya sesuai dengan surah Al Baqoroh [2] : 45 diatas, yakni tidak memenuhi persyaratan khusyu', yakni :

khusyu’, Sholat menjadi Ringan
.......وَإِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِيْنَ .........
Artinya: “ Dan sesungguhnya sholat itu berat, kecuali bagi orang yang khusyu’”
Persyaratan Khusyu’:

Menurut Imam Al Ghazali bahwa persyaratan khusyu’ itu ada sebanyak tujuh buah. Apabila kita memenuhi persyaratan khusyu” tadi In Sya ALLAH sholat kita akan khusyu’ dan dengan demikian kita tentu akan merasakan nikmat-nya melaksana-kan sholat itu.
Karena itu agar sholat kita khusyu, seyogia-nya kita harus memenuhi persyaratan khusyu’ yang tujuh macam ini. Insya ALLAH dari kekhusyu’an sholat inilah bermula segala kenikmatan hidup kita. Amin ya Robbal “alamin.

1. تَفَهُّمُ = Memahami
Memahami betul apa yang kita baca didalam sholat, sejak mulai takbir sampai dengan salam. Vide An Nisaa' [4] : 43.

Memahami seluruh bacaan Sholat.

Artinya :” Wahai orang orang yang beriman, janganlah kalian mendekati sholat tatkala kalian sedang mabuk, sampai kalian mengerti apa yang kalian sebut. Dan jangan pula kalian menghampiri Mesjid kala kalian dalam keadaan junub, sehingga kalian mandi. Kecuali kalau kalian sekedar meliwati saja. Dan kalau kalian dalam keadaan sakit atau dalam keadaan bepergian, ataupun salah seorang kalian datang dari tempat buang air, atau menggauli isterinya dan tidak mendapatkan air, maka bertayamum-lah dengan debu yang bersih. Lalu sapulah muka kalian dengan tangan kalian, Sesungguh-nya ALLAH itu sangat Pemaaf dan Pengampun.” An Nisa (4) : 43

Memahami betul apa yang kita baca sejak takbir sampai dengan salam. Kalau Tidak mengerti apa yang kita sebut, mabuk namanya.

خَوْفٌ . 2 = Merasa takut
Merasa takut kalau-kalau ibadah kita ditolak. vide As sajdah [32] : 16

Berdo’a dengan Harap dan Takut.

Artinya :” Mereka yang taat itu lambung-nya jauh dari tempat tidur. (sering bangun malam untuk bertahajjud 17:79) .

Dan mereka berdo’a kepada ALLAH SWT dengan rasa takut dan penuh harapan. Sedang-kan sebagian dari rezeki yang ALLAH SWT berikan kepada mereka, mereka infaqkan.” As Sajdah (32):16.

Pada surah Al Furqon (25) : 77 berbunyi :
Berdo’a itu Perlu.
قُلْ مَا يَعْبَأُ بِكُمْ رَبِّيْ لَوْلاَ دُعَاؤُكُمْ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُوْنُ لِزَامًا. الفرقان
Artinya : “ Katakan-lah olehmu. ALLAH tidak perduli kepada-mu kecuali kalau kamu berdo’a. Maka benar benar kalian telah mendustakan-Nya, maka wajarlah kalau kalian mendapat siksaan-Nya.”

رَجَاءٌ . 3 = Berharap
Mengharapkan karunia ALLAH vide.As Sajdah [32] : 16
Dua persyaratan Do’a.

تَتَجَافَى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ
Artinya:”Mereka menjauhkan lambungnya dari tempat tidurnya (melaksana-kan sholat tahajjud 17:79 ). Mereka berdo’a kepada ALLAH Tuhan mereka dengan rasa takut dan harapan dan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka, mereka infakkan”.

Seorang muslim menganggap bahwa dia tidak berdaya tanpa bantuan ALLAH. Karena itu dia memerlukan bantuan ALLAH SWT.

حَيَاءٌ . 4 = Merasa malu
Merasa malu menghadap ALLAH karena dosa keliwat banyak, amal secuil, iman serambut dibelah tujuh, sedangkan nikmat yang ALLAH berikan tidak ternilai. Betapa tidak malunya kita menghadap ALLAH tatkala kita sholat. Vide An Nahl (16) : 18.
Kenikmatan begitu Banyak.

وَإِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللَّهِ لاَ تُحْصُوْهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُوْرٌ رَحِيْمٌ. النحل (16) : 18
Artinya:” Jika kamu hitung hitung nikmat ALLAH, tidak akan dapat kalian menghitung-nya. Sesungguh-nya ALLAH itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

تَعْظِيْمٌ = . 5Merasa hormat
Ada perasaan hormat kala kita menghadap ALLAH SWT. Kita tatkala sholat berhadapan dengan ALLAH Tuhan yang gagah dan perkasa serta mulia. Ketika kita menghadap ALLAH SWT, yang Maha Perkasa, Bijaksana, yang mampu memaksa, apakah kita tidak merasa hormat ?

Kita lihat pada surah Al Hajj [22] : 32
Menghormati syi’ar ALLAH

ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ .الحج (22) : 32
Artinya:” Yang demikian itu, maka barangsiapa yang membesarkan syi’ar syi’ar ALLAH maka sesungguh-nya itu suatu bagian dari ketakwaan hati.”

هَيْبَةٌ . 6=Merasa kehebatan ALLAH
Ada perasaan Hebatnya ALLAH SWT kala kita sholat.Vide
Al Ghosiyah (88) : 1-7

Hari hari yang kelam.
هَلْ أَتَاكَ حَدِيْثُ الْغَاشِيَةِ(1)وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ(2)عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ(3)تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً(4)تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ(5)لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلاَّ مِنْ ضَرِيْعٍ(6)لاَ يُسْمِنُ وَلاَ يُغْنِيْ مِنْ جُوْعٍ. الغاشية (88) : 1 - 7
Artinya :” Bukankah pernah datang kepada kamu satu berita yang menggempar-kan ? Muka muka pada waktu itu tampak tiada berani menengadah. Padahal mereka didunia bekerja sangat lelahnya. Mereka akan memasuki api yang sangat panas. Tidak ada bagi mereka makanan kecuali duri-duri yang tajam. Yang tidak menggemuk-kan dan tidak menghapus rasa lapar.”

Ketika seorang Ulama Besar di Basrah sekitar abad ke 8 Hijriyah mengimami sholat para muridnya dengan membaca ayat surah Ghosiyah diatas, maka pingsanlah beliau. Ketika beliau siuman, ditanya oleh para muridnya.: Apa konon yang menyebab-kan guru pingsan tatkala membaca surah tadi ? “

Hasan Al Bisri menjawab :” Aku merasakan kehebatan ALLAH SWT kala itu, dan seakan akan ALLAH SWT mengancam aku dengan neraka. Aku merasa seakan akan ALLAH SWT mencipta-kan neraka itu untuk aku, Hasan Al Bisri seorang. maka tiba tiba aku tidak sadarkan diri..

Rasul ALLAH Saw adalah orang yang paling ramah dan selalu menolong orang lain. Menerima keluhan orang lain. Namun ada satu waktu beliau tidak memperhati-kan orang lain. Kalau tiba beberapa saat lagi akan melaksana-kan sholat, beliau tidak bisa ditegur. Sampai sampai Umar menegur beliau sambil bertanya :”

Ya Rasul ALLAH, mengapa tiap kali mendekati sholat kami seakan akan tidak mengenal engkau dan engkau tidak mengenal kami ?” Rasul Saw balik bertanya :” Wahai Umar, pernahkah engkau berhadapan dengan Kaisar Romawi atau Kaisar Persia?

“Pernah, ya Rasul ALLAH tatkala kami berdagang kesana.” Rasul meneruskan bertanya :” Bagaimana perasaanmu kala engkau beberapa saat lagi akan menghadap Kaisar tadi ?” Umar menjawab :” Aku merasa agak gugup juga ya Rasul karena kehebatan beliau.”

Rasul ALLAH Saw tertawa sambil berkata :” Itu baru Kaisar wahai Umar. Apa lagi ALLAH yang nyawaku ditangan-Nya. Aku merasa Hebatnya ALLAH SWT, sehingga kadang kala aku lengah untuk menjawab orang lain.”

Dari ceritera tadi maka pantaslah kita bertanya kepada diri kita sendiri. Sudahkah kita pada saat tegak menjalan-kan sholat, merasakan kehebatan ALLAH SWT dihati kita ???

حُضُوْرُ الْقَلْبِ 7 ِ=Hadir hati
Hadir hati kita atau sadar hati kita atas sikap, omongan dan tindak kita tatkala kita melaksana-kan sholat. Jangan sampai pikiran dan perasaan kita terbang entah kemana. Jadi berarti kita harus menyadari bahwa kita sedang sholat dan mengikuti bacaan kita dengan hati dan fikiran kita.

Seandainya kita membaca surah yang dibawah ini, yakni Surah An Nabaa [78] : 38.
Hari gonjang ganjingkan Hati.

يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلاَئِكَةُ صَفًّا لاَ يَتَكَلَّمُوْنَ إِلاَّ مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَانُ وَقَالَ صَوَابًا
(38) . النبآء (78) : 38
Artinya :” Pada Hari Para Arwah dan Malaikat berdiri dihadapan ALLAH bershaf shaf. Tidak ada yang berbicara, kecuali yang diizin-kan oleh ALLAH Yang Maha Rahman. Dan kalaupun dia berkata, maka dia berkata apa adanya.” (tidak mungkin berdusta”.
Mengapa ? Karena hari itu semua rahasia terbuka . Vide surah Ath Thoriq (86) : 9 yang berbunyi :

Segalanya Terbuka
يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ(9). الطارق (86) : 9
Artinya:” Pada hari dimana tidak ada rahasia lagi.”

Namun perlu kita ketahui bahwa pada diri kita ini ada dua pembisik, yang selalu mempengaruhi kita. Maka tatkala kita sholat kedua pembisik itu selalu membisik-kan kedalam hati kita. Akibat dari bisikan syaithan, kita seringkali tidak khusyu’ didalam sholat kita. Dia selalu menggoda kita. Maka berta’awudz-lah.
Dua Pembisik.

قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلشَّيْطَانِ لَمَّةً بِابْنِ آدَمَ وَلِلْمَلَكِ لَمَّةً فَأَمَّا لَمَّةُ الشَّيْطَانِ فَإِيْعَادٌ بِالشَّرِّ وَتَكْذِيْبٌ بِالْحَقِّ وَأَمَّا لَمَّةُ الْمَلَكِ فَإِيْعَادٌ بِالْخَيْرِ وَتَصْدِيْقٌ بِالْحَقِّ فَمَنْ وَجَدَ ذَلِكَ فَلْيَعْلَمْ أَنَّهُ مِنَ اللَّهِ فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ الْأُخْرَى فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. رواه الترمذي

Artinya: “Berkata Rasul ALLAH saw. sesungguh-nya Syaithan membisik-kan anak Adam, dan Malaikat-pun membisik-kan pula, Adapun bisikan Syaithan maka dia menjanjikan yang jelek jelek dan mendusta-kan yang Haq. Adapun Malaikat maka dia menjanji-kan yang baik baik dan membenar-kan yang Haq. Maka barang siapa yang mendapati yang demikian maka hendak-lah dia ketahui bahwa sesungguh-nya itu datang dari ALLAH . Dan barang siapa yang mendapati selainnya maka hendak-lah dia berlindung diri kepada ALLAH dari Syaithan yang terkutuk.” HR.Tirmidzi

Kalau sudah memenuhi persyaratan Khusyu’ semuanya masih juga belum datang ketenangan, rupanya sudah waktunya dia pergi ke Psychiater untuk memeriksa-kan dirinya. Sebab ALLAH SWT menyatakan pada surah Al Baqoroh [2] : 38 yang berbunyi:
ketenangan Hati.

قُلْنَا اهْبِطُوْا مِنْهَا جَمِيْعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّيْ هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلآ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلآ هُمْ يَحْزَنُوْنَ . البقرة (2) : 38
Artinya : " Kami berfirman :" Turunlah kalian daripada taman itu semuanya. Maka apa bila datang petunjuk dari pada-Ku, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku itu, pasti tidak ada rasa takut dan duka cita."

Ini berarti tidak gelisah tetapi mendapat ketenangan alias bahagia. Semoga!!!!!

Maka dengan shabar dan Sholat tercipta-lah Insya ALLAH cita cita kita semua. yakni Sukses dan Bahagia.
Amin ya Robbal Alamin.

Maka pendidikkan untuk pemula, sebagai Pembentukkan Kepribadian yang Islami ialah, mendidik diri kita untuk memahami Tentang Shabar dan Sholat. Shabar akan membentuk ketahanan Fisik, sedangkan Sholat mendidik ketahanan mental dan Keyakinan kepada ALLAH SWT.

Mari kita sama berusaha mencari ke Ridhoan ALLAH SWT. semoga kita mendapatkan-nya.Amin ya robbal `aalamiin.

وَءَاخِرُ دَعْوَى نَا اَنِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar